Posted on July 23, 2013 by admin · Leave a
comment
Yang di maksud dengan artikel
lingkungan hidup adalah artikel yang membahas tentang masalah masalah
lingkungan hidup. Seperti kita ketahui bersama bahwa lingkungan hidup sangatlah
penting bagi semua makhluk yang hidup di dalamnya. Banyak sekali masalah
lingkungan yang harus kita hadapi. Dengan sering membaca berbagai macam artikel
lingkungan hidup di harapkan kita semakin menyadari betapa pentingnya kita
untuk menjaga lingkungan hidup kita. Berikut kami sajikan artikle lingkungan
hidup yang menarik tentang global warming.
Artikel lingkungan hidup global
warming
Pemanasan global adalah suatu isu
serius yang membutuhkan aksi sesegera mungkin untuk bisa diselesaikan. Kita
tidak dapat membiarkan diri untuk menunda-nunda ketika berkaitan dengan
pemanasan global karena semakin lama kita menunda akan semakin besar juga
efeknya untuk planet kita ini.Setiap individu diharapkan partisipasinya untuk
bekerjasama saling bantu membantu dalam menghentikan pemanasan global.
Kita tidak harus menunggu pemerintah
untuk turun tangan dengan mengeluarkan suatu kebijakan politik yang drastis
untuk menangani isu ini. Setiap orang dari kita dapat melakukan sesuatu guna
menghentikan isu ini. Kamu tidak harus melakukan sesuatu yang luar biasa karena
dengan sesuatu yang kecil, dilakukan dengan kesadaran diri yang tinggi dapat
membuat hasil yang besar.Menyelamatkan planet kita merupakan hal yang sangat
penting untuk generasi masa depan. Dengan melakukan hal tersebut berarti kita
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bergembira dan tumbuh berkembang
seperti yang kita lakukan di Bumi sekarang ini. Karena apa yang kita miliki
sekarang merupakan pinjaman dari generasi sebelum kita untuk diteruskan ke
generasi sesudah kita. Namun kenyataannya planet kita saat ini terancam dengan
berbagai macam jenis resiko dan bahaya termasuk menipisnya lapisan ozon, polusi
dan pembalakan hutan liar serta masih banyak ancaman lainnya.
Kita mungkin berpikir bahwa satu
orang hanya akan memberikan dampak kecil untuk menjaga keberlangsungan planet
ini namun hal itu sama sekali tidak benar. Setiap orang dari kita dapat membuat
perubahan yang bermakna untuk alam ini. Tindakan kecil kita sangat dapat
membantu menyelamatkan planet ini. Siapa yang tahu pohon yang indah dan kuat
dapat tumbuh dari benih tunggal yang dikemudian hari dapat menyelamatkan
hidupmu atau keluarga kamu ? Selagi kamu menjalankan tindakan kecil yang
disertai kebaikan dan semangat nyata, ajak dan motivasi orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Gabungan dari tindakan tersebut secara pasti dapat
membuat perubahan besar untuk kebaikan bersama.Ingat bahwa melakukan suatu tindakan
untuk menyelamatkan planet ini, bukan berarti harus dengan pergi ke hutan hanya
untuk menanam satu pohon. Kamu dapat melakukan hal yang sama dengan tepat cukup
dihalaman belakang atau depan rumah kamu. Kamu akan selalu dapat melakukan
sesuatu dari rumah kamu yang nyaman, mungkin itu dari go green, go clean
ataupun kedua-duanya, ingat kamu juga dapat go save! Mulai dari sekarang bukan
besok.
Usahakan untuk mengurangi limbah
rumah tangga. Juga, pergunakan kembali, daur ulang ataupun perbaiki alat maupun
tempat-tempat makanan. Bantu mengurangi akumulasi dari gas rumah kaca dengan
menghindari pengeluaran emisi yang terlalu banyak, dimana manusia menghasilkan
emisi ketika membakar energi fosil seperti batubara, minyak dan gas. Gunakan
lampu bohlam hemat energi dan juga manfaatkan cahaya matahari sebanyak mungkin.
Ketika matahari terang (pagi, siang, sore diwaktu normal tidak mendung) gunakan
cahayanya untuk menerangi kamar, ruangan ataupun segala bagian dari rumahmu
yang memerlukan pencahayaan, buka kordenmu, dan matikan lampu. Meskipun kita
semua tahu bahwa listrik merupakan sumber energi yang sangat penting dan
digunakan oleh setiap orang, tidak berarti kita perlu bergantung pada listrik
secara total.Segalanya dimulai dari pengorbanan yang sangat kecil dan ini yang
saya lakukan.
Demikianlah ulasan kita tentang
artikel lingkungan hidup. Pada kesempatan ini kita bahasa tentang global
warming. di lain kesempatan kita akan sajikan artikel
lingkungan hidup menarik yang lain
Share This:
Admin July 23, 2013 5
Artikel Lingkungan Hidup
Hubungan
Lingkungan Hidup dengan Pembangunan
Peningkatan usaha pembangungn, maka
akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya untk menyokong pembangunan
dan timbulnya permasalahan-permasalahan dalam lingkungan hidup manusia.
Dalam pembangunan, sumber alam
merupakan kompnen yan gpenting karena sumber alam ini memberikan kebutuhan
asasi bagi kehidupan. Dalam penggunaan sumebr alam tadi, hendaknya keseimbangan
ekosistem proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang
kadang-kadang bisa membahayakan kehidupan umat.
Harus dicari jalan keluar yang
saling menguntungkan dalam hubungan timbal balik antara proses pembangunan,
penggalian sumber daya, dan masala pengotoran atau perusakan lingkunga hidup
manusia. Sebab pada umumnya, proses pembangunan mempunyai akibat-akibat yang
lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun
akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif
& kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan
gangguan sosial budaya.
Kerugian-kerugian dan
perubahan-perbahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan, dengan keuntungan
yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Itulah sebabnya
dala setiap usaha pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk menjaga kelestarian
lingkungan perlu diperhitungkan, sedapat mungkin tidak memberatkan kepentingan
umum masyarakat sebagai konsumen hasil pembangunan tersebut.
beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-keputusan demikian, antara lain
adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam yang diketahui dan
diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan sumber kekayaan alam termasuk
kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam tersebut. Bagaiaman cara
pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai teknologi modern,
termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan terhadap memburuknya
lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan lingkungan dan menghitung
biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Artikel Lingkungan Hidup
Hal – hal tersebut di atas hanya
merupakan sebagian dari daftar persoalan, atau pertanyaan yang harus
dipertimbangkan bertalian dengan setiap proyek pembangunan. Juga sekedar
menggambarkan masalah lingkungan yang konkret yang harus dijawab. Setelah
ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan tadi, maka disusun
pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi pelbagai kegiatan pebangunan, baik berupa
industri atau bidang lain yan gmemperhatikan faktor perlindungan lingkungan
hidup manusia.
Jenis
Limbah yang menyebabkan Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di
mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
Jika suatu zat berbahaya telah
mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau
masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah berawal dari limbah
domestik, limbah industri, dan limbah pertanian
Limbah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari
daerah pemukiman penduduk. perdagang-an, pasar, tempat usaha hotel dan
lain-lain.
“Limbah padat berupa sampah
anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa misalnyalastik, kaleng minuman, botol
plastik air mineral dan lain-lain.”
“Limbah cair berupa sisa diterjen
dari rumah, tinja,Oli, dan lain-lain yang meresap ke dalam tanah yang dapat
membunuh mikro-organisme di dalam tanah.”
Limbah industri
Limbah Industri berasal dari
lingkungan industri yang membuang limbah secara langsung ke tanah tanpa proses
penetralan zat-zat kimia terlebih dahulu.
“Limbah Industri bisa berupa limbah
padat yang bisa berupa Lumpur yang berasal dari sisa pengolahan misalkan sisa
pengolahan kertas, gula, rayon, plywood dan lain-lain”
“Limbah cairan yang berupa hasil
pengolahan dari proses produksi industri seperti sisa hasil pengolahan industri
pelapisan logam, tembag, perak, khrom, boron adalah zat-zat yang dihasilkan
dari proses industri pelapisan logam”
Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari
pemberian pupuk petani untuk tanamanya atau racun untuk pembunuh hama. misalnya
pupuk urea, Pestisida.
Sampah
dan Upaya Penanggulangannya
Budaya konsumerisme masyarakat saat
ini mempunyai andil besar dalam peningkatan jenis dan kualitas sampah. Di Era
Globalisasi, para pelaku usaha dan pebisnis bersaing sekeras mungkin untuk
memasarkan produknya, tidak hanya itu tapi mereka memiliki strategi bisnis
dengan mengemas produknya dengan kemasan yang menarik konsumen. Bervariasinya
kemasan produk tersebut menimbulkan peningkatan jenis dan kualitas sampah.
Sayangnya desakan menciptakan produk baru beserta kemasannya oleh para pelaku
usaha tidak dibarengi dengan memikirkan sistem pengelolaan persampahannya.
Kondisi ini seharusnya memacu
berbagai pihak untuk turut memikirkan solusi dari pengelolaan sampah, khususnya
pemerintah yang mengatur kebijakan dan para produsen sampah.
Dalam hal ini Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bekasi telah merumuskan beberapa kegiatan untuk memberikan
sosialisasi kepada masyarakat Kota Bekasi terkait sistem pengelolaan
persampahannya, melalui berbagai kegiatan yang ada seperti Peningkatan Peran
Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup, Pembinaan Eco School,
Peringatan Hari-Hari Lingkungan Hidup, Pembersihan Sampah / Gulma di
Sungai-Sungai di Kota Bekasi (PROKASIH) dan berbagai kegiatan lainnya yang
diharapkan.
Sampah erat kaitanya dengan
kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai
mikro organisme penyebab penyakit (bacteri pathogen), dan juga binatang
serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit (vector). Oleh sebab itu, sampah
harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau
mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk
kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang
dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah meliputi pengumpulan,
pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa
sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan
hidup.
Pengelolaan sampah didefinisikan
sebagai kontrol terhadap timbulan sampah, pewadahan, pengumpulan, pemindahan
dan pengangkutan, proses pembuangan akhir sampah, di mana semua hal tersebut
dikaitkan dengan prinsip – prinsip terbaik untuk kesehatan, ekonomi,
keteknikan/ engineering, konservasi, estetika, lingkungan, juga terhadap
sikap atau budaya local masyarakat itu sendiri.
Manfaatkan
Sampah di lingkungan Kita
Dalam kehidupan, manusia tidak dapat
dilepaskan dari sampah. Setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah yang
semakin hari semakin banyak jumlahnya. Sampah di perkotaan telah menjadi
masalah yang cukup rumit sehingga kadang sulit untuk mengatasinya.
Sampah adalah sisa-sisa barang atau
benda yang sudah tak terpakai yang akhirnya dibuang. Sampah di negara kita
begitu berlimpah sehingga timbul masalah dalam pembuangannya. Dulu pernah ada
kota yang menghadapi persoalan mengenai sampah sampai-sampai di tiap sudut kota
ditemukan sampah yang berserakan dan menggunung yang membuat kita terkejut
dengan banyaknya sampah yang ada. Sehingga kota tersebut sempat dijuluki kota
sampah. Hal itu terjadi akibat terbatasnya tempat untuk pembuangan sampah dan
tidak adanya alternatif lain untuk memanfaatkan sampah yang ada. Sampah yang
bertumpuk menimbulkan bau tak sedap dan penyakit menular yang berbahaya bagi
manusia. Sedangkan di lain tempat banyak orang yang membuang sampah sembarangan
ke selokan atau sungai yang akhirnya menjadi salah satu penyebab terjadinya
banjir.
Sampah dapat digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang dapat didaur ulang. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk atau sumber energi. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga adalah sampah organik (sampah basah) contohnya sampah dari dapur, sisa sayuran, kulit buah dan daun. Sedangkan sampah anorganik contohnya botol kaca, botol plastik, kaleng, dan kertas.
Sampah dapat digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang dapat didaur ulang. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk atau sumber energi. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga adalah sampah organik (sampah basah) contohnya sampah dari dapur, sisa sayuran, kulit buah dan daun. Sedangkan sampah anorganik contohnya botol kaca, botol plastik, kaleng, dan kertas.
Peningkatan jumlah penduduk yang
begitu pesat dan gaya hidup masyarakatnya berpengaruh besar pada volume sampah
yang dihasilkan. Bila hal ini tidak cepat ditangani akan semakin komplek
masalah yang ditimbulkan akibat sampah. Jadi sampah perlu penanganan semua
pihak bukan hanya oleh pemerintah saja tetapi kita ikut aktif bertindak
terhadap masalah tersebut. Paling tidak kita dapat memanfaatkan sampah dari
hasil rumah tangga kita sendiri.
Cara yang dapat dilakukan adalah
sebelum membuang sampah pilahlah terlebih dahulu sampah organik dan sampah
anorganik. Pemanfaatan sampah organik adalah dengan cara mengumpulkan sampah
organik kemudian diolah dengan cara pengomposan. Upaya pengolahan ini akan
menghasilkan pupuk sebagai penyubur tanah dengan memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, serangga dan cacing. Bila kita
mempunyai lahan/pekarangan yang cukup luas sampah organik dapat dikubur di
lahan kosong/pekarangan rumah. Tetapi bila lahan kita terbatas, masukkan sampah
sisa rumah tangga berupa sisa sayuran atau daun-daun ke dalam kotak. Kotak ini
dapat kita buat demgam ukuran 60x60x20 cm3. Kemudian isi kotak dengan daun,
sisa sayuran lalu masukkan beberapa ekor cacing tanah/merah lalu masukkan pula
dua genggam tanah. Lakukan hal tersebut setiap hari, sehingga lama kelamaan
sampah tersebut berubah menjadi kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan
tanaman kita.
Pemanfaatan sampah organik yang lain
adalah sampah organik dicampur dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat
yang kedap udara dan dibiarkan selama lebih kurang dua minggu sehingga
menghasilkan biogas. Biogas ini dapat dimanfaatkan untuk memasak yang tingkat
polusinya relatif kecil.
Sampah anorganik berupa kaleng bekas
dapat dimanfaatkan lagi misalnya untuk pot tanaman, atau diberikan kepada
pengumpul barang bekas untuk diolah lagi di pabrik/industri daur ulang begitu
pula botol bekas minuman. Untuk sampah kertas/koran dapat diproses menjadi
kertas daur ulang. Hancurkan kertas bersama air dengan alat blender kemudian
disaring lalu letakkan pada tempat cetakan untuk selanjutnya dikeringkan.
Produk kertas ini dapat digunakan untuk berbagai kerajinan tangan (handycraft)
Bila kita aktif melakukan
pemanfaatan sampah, sedikit banyak akan berdampak pada lingkungan kita dan yang
terpenting kita telah ikut melakukan penghematan baik itu penghematan uang atau
penghematan energi.
Dengan 4 contoh Artikel
Lingkungan Hidup di atas tentunya kita sudah paham dengan baik tentang Artikel
Lingkungan Hidup dan sudah bisa mengerti dengan baik hal-hal yang terjadi
pada Lingkungan Hidup di sekitar kita. Dengan Artikel Lingkungan Hidup
ini semoga bisa memberikan manfaat bagi kita semua dalam menjaga Lingkungan
Hidup di sekitar kita.
Artikel tentang pencemaran lingkungan
PENCEMARAN TANAH
Tanah subur merupakan
tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun mikroorganisme, dan
dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Namun tanah
subur dapat rusak karena adanya erosi dan pencemaran tanah.
Sebagaimana udara dan
air tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita.Tanah berperan penting
dalam pertumbuhan makluk hidup, Memelihara ekosistem, dan memelihara siklus
air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan pembuangan sampah yang tidak
memenuhi syarat (ilegal dumping), Kebocoran limbah cair dari industri atau
fasilitas komrsial , atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, Zat kimia,
atau limbah, yang kemudiaan tumpah ke permukaan tanah. Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap ,
Tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air,tanah dan udara diatasnya
Menurut
Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah
satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan
mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi
akhir-akhir ini, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah
terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, daerah industri dan kawasan
peternakan serta pertanian. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan
bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.
Pencemaran
tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami.Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan
pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar dalam lapisan subpermukaan,
zat kimia, atau air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.Pencemaran yang
masuk kedalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhaan
atau dapat mencemariarus air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran
Tanah
mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran udara maupun dengan
pencemaran air. Bahan Pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh
air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah.
Demikian
pula bahan pencemar dalam air permukaan tanah (air
sungai, air selokan, air danau dan air payau) dapat masuk ke dalam tanah dan
dapat menyebabkan Pencemaran Tanah. Dengan demikian maka Lingkungan Hidup yang
paling banyak dan mudah tercemar adalah Tanah.
Tanah
yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang dihuni oleh banyak makhluk
hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam hewan dan
mikroorganisme. Selain itu di dalam tanah ini juga terdapat air dan udara.
BAB
II
Sumber
dan komponen bahan Pencemar Tanah
1)
Sumber Bahan Pencemar Tanah
Karena
pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber
pencemar tanah.
Sebagai
contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi
bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran
pada tanah.
Air
permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah
deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah
daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan
tanah yang tercemar tersebut.
Dari
pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang
berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan
sampah rumah sakit.
b. Gunung merapi yang meletus dan asap
kendaraan bermotor
c. Bahan polimer dan bahan yang sukar
terurai
d. Limbah pertanian
e. Limbah reactor atom/PLTN
f. Limbah industri
2) Komponen Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen
bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber
bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa:
a) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b)
Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng
dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c)
Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida
nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan
CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan
merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d)
Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri
seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e)
Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari
percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
·
Penyebab Pencemaran
Tanah
Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. sebagian besar makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian tanah sehingga bisa mendukung kehidupan di muka bumi ini. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia.
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .
Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. sebagian besar makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian tanah sehingga bisa mendukung kehidupan di muka bumi ini. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia.
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .
·
Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
Limbah industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
Bahan polimer dan
bahan yang sukar terurai
Bahan polimer banyak digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, atau kantong plastic. Selain praktis, harga bahan-bahan polimer ini sangat murah sehingga digunakan secara luas. Namun, umumnya bahan polimer ini sukar diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu pembakarannya juga menghasilkan asap dan gas yang berbahaya.
Bahan polimer banyak digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, atau kantong plastic. Selain praktis, harga bahan-bahan polimer ini sangat murah sehingga digunakan secara luas. Namun, umumnya bahan polimer ini sukar diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu pembakarannya juga menghasilkan asap dan gas yang berbahaya.
Bahan
polimer ada yang dapat didaur ulang dan ada juga yang tidak. Di Negara maju,
bahan polimer yang boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari harus berupa
bahan yang dapat didaur ulang. Bahan- bahan polimer yang masuk ke dalam tanah
dan sukar diuraikan dapat menggangu kehidupan tumbuhan. Bahan polimer yang
sulit diuraikan antar lain plastic, gelas(kaca), kaleng, seng, dan besi bekas.
Pencemaran tanah dapat terjadi karena
hal-hal di bawah ini, yaitu :
1. Pencemaran tanah secara langsung
Misalnya
karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan
limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan
lain-lainnya.
2. Pencemaran tanah melalui air
Air
yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah
sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.
3. Pencemaran tanah melalui udara
Udara
yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang
mengakibatkan tanah tercemar juga.
BAB III
Dampak Pencemaran
Tanah
Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.
Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk yang selain menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di sekitarnya karena limbah padat yang telah membusuk ini menguap dan baunya dibawa oleh angin sehingga lingkungan disekitarnya menjadi bau.
Tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena
dapat menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal.
Merkuri
(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata
dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang bayak, menimbulkan pencemaran
tanah dapat menyebabkan kematian.
BAB
IV
Pencegahan
dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan.
Namun
demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih
baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila
pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
Penanganan pestisida sebagai pencemar
tanah ialah dengan tidak menggunakannya. Cara ini merupakan yang paling baik
hasilnya, tetapi hama tanah mengakibatkan hasil produksi menurun.
Cara yang dapat ditempuh ialah :
1. pengaturan jenis tanaman dan waktu
tanam
2. Memilih varietas tanaman yang tahan
hama
3. Menggunakan musuh alami untuk hama
4. Menggunakan horlmon serangga
5. Pemandulan (sterilisasi)
6. Memamfaatkan daya
tarik seks untuk serangga
Disamping itu juga kita perlu :
1. Memahami kegiatan pestisida yang
bersangkutan
2. Mengikuti petunjuk pemakaian
3. Hati -hati dalam penyimpanan
4. Menggunakan
alat-alat pelindung seperti masker, kacamata, dan pakaian.
Pada dasarnya cara-cara yang ditempuh
itu berlaku untuk bahan kimia,pupuk, atau deterjen. Kehati-hatian pada
pemakaian bahan-bahan ini perlu diperhatikan jangan sampai bahan-bahan itu
tececer, mengenai badan manusia, atau mencemarkan lingkungan.
Sedangkan penanganan sampah ialah
dengan mencegah timbulnya pencemaran, misalnya dengan cara :
1.
Penimbunan (dumping), dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang, lekukan tanah
di tempat terbuka dan di laut
2. Pengisian tanah kesehatan (sanitary
landfill), dengan mengisi tanah berlegok dan kemudian menutupnya dengan tanah.
3. Pencacahan ( grinding), dimana
limbah organik dimasukkan kedalam alat penggiling sehingga menjadi kecil-kecil
, dialirkan ke selokan, hanyut ke tempat pengolahan lebih lanjut.
4. Penkomposan atau composting yakni
pengolahan limbah untuk memperoleh kompos untuk menyuburkan tanah.
5. Pembakaran (incineration), yang
menghasilkan gas dan residue
6. Pirolisis, yakni mengolah limbah
dengan proses dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengan pembakaran
tidak sempurna yang pada akhirnya menghasilkan zat kimia baru yang berguna.
Penanganan pencemaran tanah dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah :
1.
Remediasi
Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah yaitu remediasi in-situ (on-site) dan remediasi ex-situ
(off-site). Pembersihan in-situ adalah pembersihan dilokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Sedangkan pembersihan ex-situ meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa kedaerah yang aman. Seteleh dibawa kedaerah yang
aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan ex-situ ini jauh lebih mahal dan rumit dibandingkan dengan
pembersihan in-situ. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui :
·
Jenis
pencemar (organik/anorganik), terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak.
·
Berapa
banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
·
Perbandingan
karbon (C), nitrogen (N), fosfat (P).
·
Jenis
tanah
·
Kondisi
tanah
·
Telah
berapa lama zat pencemar terendapkan dilokasi tersebut
·
Kondisi
pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda)
2.
Bioremediasi
Bioremediasi
adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur,bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.
Ada
4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :
1.
Stimulasi
aktivitas mikrooganisme asli (di lokasi yang tercemar) dengan penambahan
nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH. Dan sebagainya.
2.
Inokulasi
(penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang
memiliki kemampuan biotransformasi khusus
3.
Penerapan
immobilized enzymes
4.
Penggunaan
tanaman untuk menghilngkan atau mengubah pencemar.
Sumber :
http://artikelblo.blogspot.com/2013/02/makalah-pencemaran-tanah.html
Diposkan oleh Agus
Hendriyanto di 18.45 Tidak
ada komentar:
PENCEMARAN
TANAH
Pencemaran Tanah, disebabkan oleh :
Sampah
organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri,
kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
- Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
- Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
- Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi
b) Berdasarkan Macam Bahan Pencemar
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :
- Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
- Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
- Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
- Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).
c) Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:
- Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
- Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata di Jepang.
- Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
D. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN
Untuk mengukur tingkat pencemaran
disuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan
sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang
telah terjadi.
Paramater Pencemaran, meliputi :
1. Parameter Fisik
Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas
1. Parameter Fisik
Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas
2. Parameter Kimia
Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.
a. Pengukuran pH air
Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada bahan pencemarnya.
b. Pengukuran Kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri.
c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu per sejuta; 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm).
Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
- Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik.
- Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan.
- Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
Parameter kimia yang dilakukan
melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia,
contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB
Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.
Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.
Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.
3. Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.
E. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Punahnya Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka . serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
3. Gangguan
Keseimbangan Lingkungan
Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.
Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.
6. Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).
7. Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.
8. Efek Rumah Kaca
Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.
F. USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
- Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
- Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
- Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
- Memperluas gerakan penghijauan.
- Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
- Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Penggunaan lahan yang ramah lingkungan
Categorized
| Contoh Artikel Lingkungan,
Pencemaran Lingkungan
Posted on .

Sebagai contoh DDT, ladrin, endrin,
dan fosfor organik bila mencemari tanah pertanian akan merugikan sebab zat-zat
ini bisa membunuh mikroorganisma/jasad renik yang sangat penting bagi tanah
untuk proses pembusukan dan sintesa zat-zat organin atau anorganik.
Insektisida yang sering dipakai
sebagai pembasmi serangga/nyamuk kalau paenggunaannya tidak terkontrol bisa
menimbulkan pencemaran pada umumnya, misalnya air minum, bisa merugikan
kesehatan pada umumnya dan juga dapat mengakibatkan resistensi terhadap zat-zat
ini. Selain itu insektisida ini juga dapat bersifat karsinogenik, yaitu zat-zat
yang bisa menimbulkan terjadinya kanker atau tumor ganas.
Jangan dilupakan pula sampah-sampah
atau kotoran yang tidak digunakan akibat proses kehidupan manusia yang sering
dibuang kedalam tanah atau air sungai. Hal ini jelas mempengaruhi produktifitas
air, tanah dan lingkungan secara luas.
Degnan demikian dalam setiap program
pembangunan, penggunaan zat-zat untuk mendukung berhasilnya pembangunan
(penggunaan pestisida, dan lain-lain) harusla dikendalikan dengan seksama untuk
memperkecil pengaruh sampingan yang tidak diinginkan. usahakan kalau
memungkinkan untuk menemukan zat kimia yang efektif sebagai pengganti zat kimia
yang mempunyai pengaruh yang tidak baik pada lingkungan.
Sebelum ditemukan zat kimia
demikian, maka satu-satunya jalan sebagai petunjuk ekologi yang dapat
dianjurkan adalah kewaspadaan dalam penggunaan setiap zat kimia yang mempunyai
pengaruh potensial yang luas pada lingkungan.
Hal ini perlu sebab beberapa bentuk
pencemaran, terutama yang disebabkan oleh zat kimia beracun seperti asam,
alkali, lemak, dtergen dan lain-lain mempunyai pengaruh langsung yang
destruktif pada kehidupan.
Baca
juga artikel lingkungan di sini:
- Kesadaran Lingkungan
Melindungi lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi ini juga merupakan kebutuhan komersil perusahaan guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka. Dala... - 3 Cara Pengendalian Kebisingan
Kita ketahui bahwa kebisingan juga merupakan polusi yang berpengaruh kurang baik terhadap lingkungan, maka diperlukan cara-cara bagaimana menganggulanginya dan mengendalikan kebisingan tersebut agar ...
Selasa,
19 Maret 2013
LINGKUNGAN,
PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN SOLUSI PERMASALAHANNYA
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Berdasarkan UU Lingkungan Hidup
Pencemaran adalah : Masuk atau dimasukannya makhluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain kedalam
lingkungan dan atau berubahnya tatanan tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan biasanya diartikan
sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organism. Lingkungan
adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam
bentuk individual maupun kuminitas pada tempat tertentu.
Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh
permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat
perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat
mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila
daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan
dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan
fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan
manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen
Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja
merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini
dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan
masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan
yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih
baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran
lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang
disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan
kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik
keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia.
Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua
pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan
tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
- Pencemaran tanah
- Pencemaran udara
- Pencemaran air
Perubahan keadaan bahan kimia yang
tersebar dalam ketiga medium fisik lingkungan ini, baik secara langsung maupun
tidak dapat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup manusia dan mahluk
hidup lainnya. Pengaruh ini dapat terjadi dalam penggunaan: Medium air,
untuk keperluan minum, memasak, sebagai pembersih, untuk keperluan industri dan
pertanian. Medium tanah, untuk pertanian, tempat rekreasi, tempat
olah raga, tempat tinggal dan sebagainya. Medium udara, semua
makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa udara di bumi ini
tidak akan ada kehidupan.
Bahan kimia ada yang diperlukan
untuk kehidupan harus dalam jumlah besar, sehingga kalau kekurangan akan
menimbulkan masalah. Ada juga bahan kimia yang pada jumlah kecil diperlukan
dalam kehidupan dan bila jumlah berlebihan akan menimbulkan pencemaran. Bahan
kimia yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan itulah yang disebut bahan
pencemar atau zat-zat pemcemar.
Seperti diuraikan di atas bahwa
pencemaran lingkungan bukan merupakan masalah baru, melainkan sejak ada
kehidupan di dunia ini, masalah pencemaran lingkungan sudah ada. Proses
penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah mati) oleh
bakteri mengurai dapat menghasilkan gas-gas beracun dan mengganggu
kesejahteraan makhluk hidup. Debu-debu atau partikel-partikel zat yang
berterbangan di udara juga dapat menimbulkan pencemaran, iritasi mata, sakit
kerongkongan, sakit kulit, dan sebagainya. Di dalam lingkungan hidup kita ini
banyak bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan kehadirannya sampai kadar
tertentu. Sebagian bahan kimia diperlukan dalam jumlah yang besar,
sebagian lagi hanya diperlukan sedikit saja, tetapi bila digunakan lebih banyak
akan mengganggu kesehatan bahkan jiwa makhluk hidup.
Matahari merupakan sumber energi
yang sangat diperlukan untuk kehidupan, sangat diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman dan berguna bagi manusia. Tetapi energi matahari dengan intensitas
cukup tinggi dapat menganggu kesehatan, mata menjadi sakit, makhluk hidup bisa
mati tersengat energi matahari dengan intensitas yang tinggi. Api sangat bermanfaat
bagi kehidupan, untuk memasak, untuk penerangan, penghangat ruangan dan masih
banyak lagi, tetapi bila kehadiran api ini tidak terkontrol dapat merusak dan
membahayakan kehidupan. Lapisan ozon di luar stratofer dapat melindungi makhluk
hidup dari bahaya radiasi sinar ultra violet matahari, tetapi bila ozon ada
dalam atmosfer dapat mematikan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Uraian sebelumnya telah Anda ketahui
bahwa bahan kimia yang tersebar dalam lingkungan fisik ini ada yang bermanfaat
dan sangat diperlukan kehadirannya dalam jumlah sebanyak mungkin, ada yang
berguna dalam kadar tertentu ada pula yang betul-betul bersifat sebagai racun
dan berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Bahan-bahan kimia yang kehadirannya
dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup
manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar. Sebagai sumber utama
terjadinya pencemar adalah:
- Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
- Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
- Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
- Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
- Proses-proses dalam pabrik.
- Sisa-sisa buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas.
Pencemaran lingkungan ini sudah
terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia, tetapi baru abad 20
pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua
kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara serius.
Faktor-faktor penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan manusia meliputi;
- Faktor Industrialisasi
- Faktor Urbanisasi
- Faktor Kepadatan Penduduk
- Faktor Cara Hidup
- Faktor Perkembangan Ekonomi
Faktor-faktor di atas saling
mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor
lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak
dapat dihindari.
Contoh-contoh faktor-faktor yang
sangat mengganggu lingkungan hidup antara lain:
- Faktor Industrialisasi
- Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan.
- Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan energi.
- Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses di atas.
- Faktor Urbanisasi
- Pembukaan hutan untuk
perkampungan, industri dan sistem
transportasi. - Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil?samping selama proses-proses di atas.
- Faktor Kepadatan Penduduk
- Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
- Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energi.
- Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup.
- Faktor Cara Hidup
- Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
- Tuntutan akan kemewahan.
- Pemborosan energi.
- Faktor Perkembangan Ekonomi
- Meningkatnya penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan.
- Meningkatnya sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang kepentingan dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar.
Lingkungan terdiri dari komponen
abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi,
dsb.
Sedangkan komponen biotik adalah
segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroorganisme.
Ilmu yang mempelajari lingkungan
adalah Ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu
biologi.
Tabel 1
AKTIVITAS
MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN
Jenis
Aktivitas
|
Hasil
Samping yang ditimbulkan
|
|
1
|
Rumah
Tangga
|
Pembuangan kotoran, air kotoran
Sampah Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain
|
2
|
Transportasi
|
Pencemaran Udara, Pencemaran Air,
Pencemaran Suara Kecelakaan, Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lain-lain
|
3
|
Industri
dan Pabrik
|
Pencemaran Udara, Pencemaran Air,
Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan, Pencemaran panas
Suara/kebisingan, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
4
|
Pertambangan
|
Pencemaran udara karena debu,
Pencemaran air,
Sampah/sisa-sisa sebagai
buangan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
5
|
Pertanian
|
Pencemaran Air, Pencemaran tanah,
Buangan kotoran, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
Tabel 2
SUMBER
ENERGI DAN PENGARUHNYA
No
|
Sumber
Energi
|
Pengaruh
pada lingkungan
|
1
|
Energi
Matahari
|
Pertambangan
bahan-bahan
galian
Pemanfaatan
tempat tinggal
|
2
|
Batubara
|
Pertambangan
Pencemaran
udara karena pembakaran
Pencemaran
panas
|
3
|
Pencemaran
udara karena pembakaran
Pencemaran
air
|
|
4
|
Gas Alam
|
Pencemaran
udara karena pembakaran
|
5
|
Pencemaran
udara karena radiasi
Pemcemaran
panas
Penumpukan
sisa buangan
|
|
6
|
Biomass
|
Penggunaan
tanah
Pencemaran
udara
|
A. PENGERTIAN PENCEMARAN
Berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Masuknya bahan pencemar atau polutan
kedalam lingkungan tertentuyang keberadaannya mengganggu kestabilan lingkungan.
B. PERUBAHAN LINGKUNGAN
Faktor faktor Penyebab Perubahan
Lingkungan.
1. Faktor Alam.
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan
antara lain gunung meletus, gempa bumi,angin topan, kemarau panjang, banjir,
dan kebakaran hutan.
2. Faktor Manusia.
Kegiatan manusia yang menyebabkan
perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah ( limbah rumah tangga, industri,
pertanian, dsb ) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dsb.
Suatu zat dapat disebut polutan
apabila:
- Jumlahnya melebihi jumlah normal.
- Berada pada waktu yang tidak tepat.
- Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
- Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
- Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat
terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
C. MACAM MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
a. Berdasarkan Tempat terjadinya.
Pencemaran Udara :
Polusi udara berasal dari berbagai
sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber utama.
Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat menghasilkan
partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang semuanya
merupakan polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2,5 ฮผm) dan ultrafine
(<0,1 ฮผm) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah
terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke
sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini juga terkait dengan
akibat buruk partikel tersebut terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga US
Environmental Protection Agency menetapkan standar PM dan polutan lain untuk
digunakan sebagai dasar referensi.
Mekanisme terjadinya gangguan
kesehatan akibat polusi udara secara umum
Efek yang ditimbulkan oleh polutan
tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya di udara dan
lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host (individu) yang
bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu
pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita
diabetes melitus). Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh
manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja.
Berikut ini beberapa mekanisme
biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
•
Timbulnya reaksi radang/inflamasi
pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
•
Terbentuknya radikal bebas/stres
oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
•
Modifikasi ikatan kovalen terhadap
protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh.
Polutan udara spesifik yang banyak
berpengaruh terhadap kesehatan
Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada
manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat
yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh.
Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta
eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada
penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia),
namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes
Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia
penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia dengan bantuan
polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka
pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu
fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat
menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis
pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah
eksaserbasi/serangan asma.
NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan
co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari
pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi
menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat
penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) .
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA :
(1) CO2 - Karbon
dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (
batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran
kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara jika
tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.
(2) CO (Karbon
Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan menghasilkan
gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada
digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur
di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari
knalpot dapat masuk ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.
(3) CFC (Khloro
Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak
bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk
mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es,
dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
(4) SO dan SO2 -
Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak,
batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air
hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan
dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah
berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak,
demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
(5) Asap Rokok -
Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, mempengaruhi janin
dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dibedakan menjadi dua yaitu
perokok aktif (mereka yang merokok) dan perokok pasif (orang yang tidak merokok
tetapi menghirup asap rokok). Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok
aktif.
Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran udara, antara lain :
- Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
- Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
- Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
- Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
- Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
Pencemaran Air :
Pencemaran air adalah pencemaran yangterjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kotamaupun di desa. Penyebab terjadinya pencemaranlingkungan sebagian besar disebabkan oleh tanganmanusia.Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alamidengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampumengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dansebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alamyang kian hari kian bertambah parah.Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zatkimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuhhama yang menyerang lahan pertanian. DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipunakibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zatDDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDTtermasuk pada manusia.DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebihmenakutkan.
Karakteristik air bersih, jika
ditinjau
Secara umum : Air yang aman dan
sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
Secara
fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Secara kimia :
A. PH netral (bukan asam/basa)
B. Tidak mengandung racun dan logam
berat berbahaya.
C. Parameter-parameter seperti BOD,
COD,DO, TS,TSS dan konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat
Pencemaran air adalah peristiwa
masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga
menyebabkan kualitas air terganggu. Pencemaran air adalah masuknya atau di
masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya
Sumber pencemaran air yang paling
umum adalah :
–
Limbah Pemukiman
–
Limbah Pertanian
–
Limbah Industri
Limbah Pemukiman
•
Sampah organik yang dibuang ke
sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar
digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
•
Penggunaan deterjen secara besar-besaran
juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini
merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Jika tumbuhan air ini mati, akan
terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan
bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan
Limbah Pertanian
•
pemakaian pupuk dan pestisida yang
berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat
merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan
gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan
pencemaran oleh deterjen.
•
Limbah pestisida mempunyai
aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar
dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan,
udang dan hewan air lainnya
Limbah Industri
Pada umumnya limbah industri
mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 adalah sisa
suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat
mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
Sumber Limbah Cair
•
Limbah cair domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan
pusat perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat” umum,
lalu lintas, dll. BOD5 (biological oxygen dmand)
•
Limbah Cair Industri adalah limbah yg berasal dari induatri. Sifat-sifat air
limbah industri relative bervariasi tergantung dari bahan baku yg di gunakan,
pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses
produksi.
•
Limbah Cair Pertanian berasal dari buangan air irigasi yg disalurkan kembali ke
saluran drainase atau meresap ke dalam tanah. Limbah ini akan mempengruhi
tingkat kekeruhan BOD5, COD ,pH . tetapi juga kadar unsure N, P, dan pestisida,
insektisida
•
Limbah Pertambangan berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi diarea
pertambangan misalnya tambang emas. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan
BOD5,COD,pH, tetapi juga kadar kimia yg digunakan dalam proses penambangan.
Karakteristik limbah cair dinyatakan
dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah aliran limbah cair
yang dihasilkan.
•
Kualitas limbah cair diukur terhadap
kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg diukur antara lain sebagai
berikut:
•
Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam air (padatan
total,padatan tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan temperature
•
Parameter kimia selain berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang menggambarkan
kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan anomia bebas,
nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor
anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas
(H2O,CO2,O2, dan CH4)
•
Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri
per millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur adalah
bakteri golongn Coli..
Peran
air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam
:
1. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen
2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
3. Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup
4. Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit
•
Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan
mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak
lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.
Akibat dari pencemaran air adalah:
·
air tidak dapat dimanfaatkan sesuai
peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan khusus
yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian & pemeliharaan sungai.
·
air menjadi penyebab timbulnya
penyakit.
•
Dampak pencemaran air terhadap
kesehatan manusia.
Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia. Pengaruh langsung terhadap
kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi
dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit.
•
Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan
mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak
lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.
•
Dampak Pencemaran Air Terhadap
Rantai Makanan.
Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan
banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar
oksigen di dalam air tersebut.
CARA PENCEGAHANNYA
- Membuang sampah pada tempatnya
- Penanggulangan limbah industri
- Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Proses Pembersihan Diri dalam Air
Sungai
•
Apabila kualitas air sungai telah
kembali ke kondisi semula yaitu sebelum terjadinya pencemaran air, maka di
katakan bahwa sungai telah melakukan proses pembersihan diri.
•
Proses pembersihan atau pemulihan
diri air sungai adalah proses penguraian bahan organik, maupun kontaminan
lainnya yang ada di dalamnya secara alamiah melalui proses fisik, kimia, &
biologis..
•
Proses pemulihan diri ada beberapa
proses yaitu : proses pengenceran, pengendapan, penyaringan, kimiawi dan
biokimia.
•
Proses pengenceran : Proses terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air
karena adanya penambahan jumlah air di dalamnya.
•
Proses pengendapan : mengendapnya partikel padatan yang ada dalam air sungai
karena gaya gravitasi bumi.
•
Proses kimia yang terjadi biasanya di sebabkan karena adanya reaksi
oksidasi, reduksi dari senyawa kimia yang ada dalam sungai. Reaksi ini
menghasilkan senyawa kimia yang stabil dan tidak membahayakan lingkungan.
•
Proses penguraian bahan organik ini memerlukan oksigen terlarut dan mikroorganisme .
Oksigen terlarut tersebut karena di manfaatkan untuk menguraikan bahan organik,
maka kadar oksigen tersebut akan berkurang.
Dengan demikian melalui proses
pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi, biokimia dan penyaringan, Kadar
kontaminan dalam air sungai dapat menurun. Kondisi ini di sebut daya
pembersihan diri sungai
PENYEBAB
PENCEMARAN AIR :
(1) Limbah
Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung
polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota
sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang
yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang
berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable
(dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.
Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat
menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan
tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air,
mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang
diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air,
sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.
(2) Limbah Rumah
Tangga
Limbah rumah tangga berupa berbagai
bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan
manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang
hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan
mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit
penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami
penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis
sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan
ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan
petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.
(3) Limbah
Industri
Limbah industri berupa polutan
organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan
yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas.
Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai
jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu
karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya, genangan
minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi
dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
(4) Penangkapan
Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada
yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran
listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan
melainkan juga biota air lainnya.
Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran air antara lain :
- Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
- Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
- Pendangkalan dasar perairan.
- Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
- Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
- Menjalarnya wabah muntaber.
Pencemaran Tanah :
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang
ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam
tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik
untuk semua populasi. Timbal
sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus)
terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati. PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati. Organofosfat
dan karmabat
dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda
yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari
efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman dimana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah
itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti
gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Bioremediasi adalah proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).
Pencegahan dan penanggulangan
merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya
kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan
pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun
demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik
dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran
sudah terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
Langkah Penanggulangan
Apabila
pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap
pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan
pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi
bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur
adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat
serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak
dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu
kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur
ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan
anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau
kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas
kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara
pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan
(seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara
berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air,
sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar
rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan
dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH
tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan
kapur agar pH asam berkurang.
PENYEBAB PENCEMARAN TANAH :
Sampah organik dan anorganik yang
berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian,
peternakan, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran tanah antara lain :
- Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
- Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
- Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi
b) Berdasarkan
Macam Bahan Pencemar
Menurut macam bahan pencemarnya,
pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :
- Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
- Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
- Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
- Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).
c) Berdasarkan
Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya,
pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:
- Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
- Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata di Jepang.
- Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
D. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN
Untuk mengukur tingkat pencemaran
disuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan
sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang
telah terjadi.
Paramater Pencemaran, meliputi :
1. Parameter Fisik
Meliputi pengukuran tentang warna,
rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas
2. Parameter Kimia
Digunakan untuk mengetahui kadar
CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.
a. Pengukuran pH
air
Air sungai dalam kondisi alami yang
belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat
menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik
organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan
kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung
kepada bahan pencemarnya.
b. Pengukuran
Kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam
air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya
organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin
tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat
tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur dengan cara
titrimetri.
c. Pengukuran
Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam air
yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu per sejuta; 1 ml
oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm).
Penurunan kadar oksigen terlarut
dapat disebabkan oleh tiga hal :
- Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik.
- Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan.
- Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
Parameter kimia yang dilakukan
melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia,
contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB
Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun,
bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air. Bakteri
memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya
kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar
organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga
mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.
Banyaknya oksigen terlarut yang
diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut sebagai Konsumsi
Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa
disingkat BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan
menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut setelah
air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis secara
lengkap BOD205 atau BOD5 saja.
3. Parameter
Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi
lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan
Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung
siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran.
Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan
bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species
hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut dapat
dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat
dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.
E. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Punahnya
Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan
darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai
species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang
tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada
hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula
yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi
hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula
mematikan predator. Karena predator punah, maka . serangga hama akan berkembang
tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan
beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya,
diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan
semakin meningkat.
3. Gangguan
Keseimbangan Lingkungan
Punahnya species tertentu dapat
mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan
terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.
4. Kesuburan Tanah
Berkurang
Penggunaan insektisida dapat
mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan
pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat
menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan
pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman berselang-seling (tumpang
sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang
berbeda secara bergantian di lahan yang sama.
5. Keracunan dan
Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan,
dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang
dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan
saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.
6. Pemekatan
Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan
melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang
ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut
tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini
ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh
manusia.
Proses peningkatan kadar bahan
pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam
bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).
7. Terbentuk
Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan
salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat
tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon
dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer
terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng)
bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi
reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.
8. Efek Rumah Kaca
Permasalahan global lainnya ialah
efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan
kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar.
Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak
dapat menyerap CO2.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
2.
http://madja.wordpress.com/2007/12/20/pencemaran-tanah/
3..
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html
4.Hasil Diskusi Nasional mengenai pencemaran udara
di UNDIP, semarang 2010
5.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulangan-terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar